Bupati Indragiri Hulu, Riau Rezita Meylani Yopi pimpin upacara peringatan Kota Rengat Bersejarah yang dilaksanakan di halaman rumah dinas bupati, Rabu pagi.
"Kita semua, harus mengenang sejarah, dan membangun Inhu lebih baik, " kata Bupati Rezita.
Para pejuang dan pelaku sejarah telah memberikan yang terbaik untuk Inhu. Oleh karenanya, sebagai penerus bangsa harus dapat mengisi dan membangun daerah menuju Inhu cemerlang.
Mengisi pembangunan dalam segara aspek, sehingga masyarakat keseluruhan merasakan manfaatnya. Dengan demikian tujuan para pejuang terdahulu berdarah darah tidak sia - sia.
"Mengenang sejarah adalah bagian cinta dan apresiasi kita kepada mereka, " ujarnya
Seperti diketahui, keluarga dari Bupati Tulus ikut menghadiri upacara mengenang sejarah itu. Karena, Bupati Tulus merupakan saksi berdarah dalam mempertahankan bumi melayu Kota Rengat yang pada masa penjajahan Belanda.
Peristiwa Rengat Bersejarah merupakan peristiwa bersejarah yang diperingati di Kabupaten Inhu setiap tahunnya. Dimana, Rabu (5/1/1949) terjadi peristiwa berdarah diluar perikemanusiaan, Kota Rengat banjir darah dan air mata. 2.000 penduduk Rengat gugur melawan Belanda.
Alasan Belanda memporak porandakan Kota Rengat, karena Belanda menilai bahwa daerah ini merupakan pusat kekuatan militer Wilayah Riau bagian selatan. Selain itu, Kota Rengat juga sebagai pintu gerbang pemasaran hasil produksi hasil pertanian dan perkebunan serta pertambangan.
Oleh sebab itu, Belanda mengerahkan puluhan pesawat tempur untuk membom Kota Rengat. Belanda juga menerjunkan pasukan payung dipinggir barat Kota Rengat dan secara biadab membantai dan menganiaya penduduk serta para pejuang dengan kejam dan tidak berperikemanusiaan.
Bupati Tulus yang pada saat itu menjabat Bupati Kabupaten Inhu turut menjadi korban kekejaman tantara Belanda. ***